Minggu, 07 Oktober 2018

MAKALAH TEORI EKONOMI KLASIK


MAKALAH

TEORI EKONOMI KLASIK

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Matakuliah “Pengantar Ekonomi Mikro”








Disusun Oleh  : Silmi Basriyah
Npm                :





FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NASIONAL INDONESIA (STIENI)
JAKARTA
2018






Kata Pengantar

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “Teori Ekonomi Klasik” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya tanpa ada halangan apapun.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Pengantar Ekonomi Mikro pada semenster ganjil. Selain itu, dalam makalah ini diuraikan tentang Sejarah Pemikiran Teori Ekonomi Klasik, Tokoh yang mengemukakan Teori Ekonomi Klasik, Konsep Pemikiran dan Ciri-ciri Teori Ekonomi Klasik, serta Kelebihan dan Kekurangan Teori Ekonomi Klasik.
Dengan penuh kesadaran penulis mengakui bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas terselesaikannya penulisan makalah ini, tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : Allah SWT karena telah memberikan penulis kemudahan dalam penulisan makalah ini sehingga dapat terselesaikan tanpa ada halangan apapun, dan Kepada Bapak Randitia Purnama,SE.,M.M selaku Dosen matakuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberika tugas makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin akan tetapi, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan sedikitnya pengalaman penulis, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari semua pihak yang telah membaca makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca dan masyarakat pada umumnya.                                               
Jakarta, 07 Oktober 2018


Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
a.       Latar Belakang.......................................................................................... 1
b.      Rumusan Masalah..................................................................................... 1
c.       Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
a.       Sejarah pemikiran Teori Ekonomi Klasik.................................................. 2
b.      Tokoh-tokoh Teori Ekonomi Klasik.......................................................... 3
c.       Konsep pemikiran dan ciri-ciri Teori Ekonomi Klasik.............................. 4
d.      Kelebihan dan Kekurangan Teori Ekonomi Klasik................................... 14
BAB III PENUTUP............................................................................................. 16
a.       Kesimpulan................................................................................................ 16
b.      Saran.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan dunia diikuti juga oleh perkembangan pemikiran disemua bidang kehidupan, tidak terkecuali dibidang ekonomi. Perkembangan awal mengenai, teori ekonomi klasik. Tumbuh dalam zona perkembangan ekonomi islam bukan berarti menghalangi kita untuk buta akan sejarah ekonomi klasik. Teori-teori klasik tidak langsung dibuang secara cuma-cuma, melainkan dikaji dan perlu diambil dari sisi positifnya. Sejarah pemikiran ekonomi kaum klasik sangat penting untuk dipelajari guna menambah pengetahuan mengenai sejarahnya perekonomian yang sampai saat ini kita temui dalam kehidupan sehari-hari melalui konsep dari kaum klasik yang menekankan dengan kuat bahwa politik dan keputusan-keputusan jabatan publik adalah faktor-faktor yang tidak dapat di tolak yang terjadi dalam masyarakat. Jadi berdasarkan kesimpulan diatas, penulis tertarik untuk mengangat Teori Ekonomi Klasik sebagai judul dari sebuah makalah.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sejarah pemikiran Teori Ekonomi Klasik?
2.      Siapa saja tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Ekonomi Klasik?
3.      Apa konsep pemikiran dan ciri-ciri dari Teori Ekonomi Klasik?
4.      Apa kelebihan dan kekurangan dari Teori Ekonomi Klasik?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai Sejarah Teori Ekonomi Klasik.
2.      Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai Tokoh yang mengemukakan Teori Ekonomi Klasik
3.      Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam konsep serta ciri-ciri Teori Ekonomi Klasik.
4.      Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai Kelemahan dan Kelebihan Teori Ekonomi Klasik.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Pemirikan Teori Ekonomi Klasik
Sejarah pemikiran ekonomi Kaum Klasik sangat penting untuk dipelajari guna menambah pengetahuan mengenai sejarahnya perekonomian yang sampai saat ini kita temui dalam kehidupan sehari-hari melalui konsep dari kaum klasik yang menekankan dengan kuat bahwa politik dan keputusan-keputusan jabatan publik adalah faktor-faktor yang tidak dapat di tolak yang terjadi dalam masyarakat. Dalam pendekatan Klasik istilah Ekonomi Politik merujuk pada sebuah sistem pemenuhan kebutuhan pribadi yang indipenden.
       Sistem pemenuhan kebutuhan ini yaitu masyarakat sipil, ekonomi pasar, masyarakat borjouis, kapitalisme dan banyak lagi. Pemikiran kaum Klasik telah membawa perubahan besar dalam bidang ekonomi. Salah satu hasil pemikiran kaum Klasik telah mempelopori pemikiran sistem perekonomian Liberal. Dalam pemikiran kaum Klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada Pasar. Peran Pemerintah terbatas kepada masalah penegakan hukum,menjaga keamanan, dan pembangunan infrastruktur.
       Pemikiran kaum Klasik ini telah menginspirasi “ Washingthon Consensus”. Berdasarkan Washington Consensus peran pemerintah di dalam pembangunan lebih di titik beratkan kepada penerbitan APBN, dan pemanfaatan/penggunaan kekuatan pasar. Menurut Washington Consensus (terdiri dari 10 paket kebijakan ekonomi makro), peran pemerintah dalam pembangunan harus dibatasi dan berorientasi kepada pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.Campur tangan Pemerintah yang berlebihan dalam perencanaan pembangunan di khawatirkan menimbulkan “ Goverment Failure”, seperti birokrasi yang berlebihan, KKN, dan lain sebagainya. Membatasi APBN dapat mengurangi defisit, karena akan menimbulkan ketidakstabilan dalam ekonomi. Pemanfaatan kekuatan pasar yaitu mengembangkan pasar yang efisien, bebas dari monopoli, oligopoli, dan eksternal disekonomis. Oleh karena itu kebijakan Pemerintah “market friendly”. Pemikiran Perekonomian Liberal didasarkan pada pemikiran bahwa pasar sendirilah yang lebih tahu kebutuhannya sehingga pemerintah tidak perlu campur tangan di pasar.
Teori Ekonomi Klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemirikan ekonomi. Teori Ekonomi Klasik mulai berkembang sekitar abad ke-18 dan permukaan abad ke-19 yaitu dimasa revolusi industri di inggris. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, faktor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan.
Adam Smith merupakan pemikir utama dari ekonomi klasik. Sebuah karya milik Adam Smith yaitu The Wealth of Nations pada tahun 1776 dianggap sebagai penada dimulainya era ekonomi klasik. Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga yang fleksibel baik dari segi upah maupun barang. Postulat lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan investasi dengan sumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium. Aliran ekonomi klasik mengemuka hingga pertengahan abad ke-19 dan kemudian digantikan oleh aliran ekonomin neoklasik (1870).

B.     Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Ekonomi Klasik
1.      Adam Smith (1723-1790)
Adam Smith berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada adanya pertumbuhan penduduk. Dengan adanya pertumbuhan penduduk maka akan terdapat pertambahan output dan pertambahan hasil. Teori ini terdapat dalam bukunya yang berjudulAn Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
2.      Thomas Robert Malthus (1766-1834)
Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan perekonomian suatu negara ditentukan oleh pertambahan jumlah penduduk. Karena dengan bertambahnya jumlah penduduk secara otomatis jumlah permintaan terhadap barang dan jasa akan bertambah. Selain itu, perkembangan ekonomi suatu negara juga memerlukan kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus.

3.      David Ricardo (1772-1823)
David Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga dua kali lipat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori ini dituangkannya dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.

4.      John Stuart Mill (1806-1873)
John Stuart Mill merupakan salah satu tokoh yang menganut sistem kebebasan. Beliau berpendapat bahwa masalah perekonomian merupakan masalah sosial. Selain itu beliau juga mengemukakan tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya dan ikut serta dalam kemakmuran negaranya dengan berbagai cara seperti meningkatkan produksi, mencintai produk negeri sendiri serta masalah distribusi barang dan jasa.

5.      Karl Max (1818-1883)
Teori yang dikemukakan oleh Karl Max menitikberatkan pada kekurangan konsumsi yang akan melumpuhkan kemampuan produksi. Produksi yang berlebihan secara umum akan menimbulkan runtuhnya teori kapitalisme.

Semua pendapat dari  para tokoh memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana cara untuk mengembangkan perekonomian suatu negara dan bisa mencukupi kebutuhan masyarakatnya. Jika kebutuhan masyarakat terpenuhi maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara yang maju dan sejahtera.

C.    Konsep Pemikiran dan Ciri-ciri Teori Ekonomi Klasik
Konsep Pemikiran Teori Ekonomi Klasik :
1.      Konsep Adam Smith
Division of Labor. Smith memulai analisisnya dengan division of labor karena dia berharap menemukan dasar transformasi yang tepat dari bentuk konkret pekerja, yang memproduksi barang yang tepat (berguna), kepada pekerja sebagai elemen sosial, yang menjadi sumber kemakmuran dalam bentuk abstrak (nilai pertukaran).
Divisions of labor dijadikan dasar oleh Smith karena meningkatkan produktivitas pekerja. Setelah memberikan pengetahuannya mengenai perhitungan qualitas dan konsekuensi, Smith memproses penyelidikan terhadap penyebabnya.
Karena division of labor bergantung pada propensity to exchange, yang Smith hormati sebagai salah satu motiv dasar dari human conduct. Ada sesuatu kebingungan dalam satu point Smith mengenai hal ini yaitu tentang sebab dan akibat. Mungkin suatu yang benar jika perdagangan tidak dapat exist tanpa divisions of labor, ini tidak benar, paling tidak dalam teori, divisions of labor memerlukan existensi dari private exchange.
Secara logis didemonstrasikan ketika pada suatu organisasi sosial tertentu yang menerapkan divisions of labor tanpa perdagangan. Dalam komunitas ini dapat ditunjukkan keberadaannya. Smith bersalah karena membuat karakteristik masyarakat pada zamannya untuk segala zaaman, dia dihormati sebagai manusia biasa dan dibuat kedalam penjelasan dasar yang universal, fitur dari sosial kontemporer yang dikondisikan scara historis.
Tapi tujuan Smith menjadi propaganda. Dia menekankan pengaruh dasar pada produktivitas untuk mendemonstrasikan bahwa perdagangan dibebaskan sebagai prasyarat pengembangan kekuatan produktif dan tidak hanya berguna penuh untuk mengadakan kekuatan produksi.
Smith memproses untuk menanalisis bagaimana tingkat divisions of labor ditentukan dan disimpulkan bahwa divisions of labor dibatasi dengan extent pasar.
Smith menjelaskan bahwa dengan divisions of labor kuantitas dan kualitas produksi dapat dicapai dengan lebih baik. Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi dapat dihasilkan karena tiga alasan, yaitu :
·         Physiokrat mengenai peningkatan kepuasan, sedang Smith lebih condong pada tingkat persaingan dan natural liberty dalam pencapaian kepuasan.
·         Smith juga memperkenalkan Theory of Value yang berisi tentang nilai yang digunakan dalam pertukaran. Permasalahan yang timbul dari nilai tukar barang adalah adalah value of use, value of exchange, measure of value.
·         Smith juga menjelaskan mengenai bimetal coin sebagai alat pertukaran, dan juga ada nominal price dan real price dengan prnsip pekerja berkaitan dengan harga riil komoditas dan uang sebagai harga nominal komoditas.Divisions of labor yang dikemukakan oleh Smith memunculkan sifat individualisme dan menjadikan manusia seolah-olah menjadi mesin yang terprogram terlepas dari adanya efisiensi waktu yang ditimbulkan.

o   Teori Upah
Bahwa harga natural dihubungkan pada level output merupakan suatu pemikiran yang tidak dipertimbangkan oleh Smith. Asumsi implisit bahwa yang mendasari pendapatnya adalah semua koefisien biaya konstan dan tetap dari produksi.
Dalam teorinya tidak ada tempat untuk diminishing returns atau factor substitution. Sesungguhnya harga natural secara fungsional dihubungkan hanya untuk faktor pengembalian seperti yang ditunjukkan oleh Smith, natural price mengubah dengan tingkat natural dari setiap komponennya yaitu upah, profit, dan sewa.
Upah natural dari labor menurut Smith terdiri dari produk labor yang sebelum pemberian tanah dan akumulasi capital semestinya dalam keseluruhan pekerjaannya. Dengan kenaikkan kelas tuan tanah dan kapitalis pekerja dia harus membagi produknya dengan tuan tanah dan majikan. Buruh dan majikan adalah bentuk kombinasi kenaikkan atau penurunan upah.
Majikan biasanya lebih berhasil dalam usahanya daripada buruh tapi kebutuhan buruh dan keluarganya untuk bentuk penghidupan dasar di bawah upah tidak dapat jatuh untuk waktu yang sangat panjang. Peningkatan demand untuk labor mungkin meningkatkan upah serta substansi diatas tingkat penghidupan dipandang oleh Smith sebagai “yang paling rendah yang konsisten dengan kemanusiaan umumnya.” Kemudian, demand untuk labor dapat meningkat hanya dalam proporsi peningkatan dari “ dana yang ditunjukkan untuk membayar upah.”
Jadi, munculnya dana upah disusun dari surplus pendapatan dan surplus capital pada kelebihan dari personal pemilik dan kebutuhan bisnis. Peningkatan pendapatan dan peningkatan capital merupakan prasyarat dari peningkatan upah.
Suatu kemajuan dalam posisi ekonomi dari hak pekerja untuk upah yang labih tinggi, Smith mempertimbangkan suatu keuntungan bersih untuk masyarakat: “pelayan, buruh, dan pekerja menciptakan berbagai jenis bagian yang besar dari setiap masyarakat politik yang besar. Tetapi, kemajuan keadaan bagian terbesar apa yang tidak pernah dianggap sebagai suatu gangguan untuk semuanya.
Tidak ada masyarakat yang dapat dengan pasti maju dan bahagia yang bagian terbesar dari anggota adalah orang miskin dan menyedihkan. Tetapi ini keadilan disamping harus membagi produk labor milik mereka sebagai dirinya lumayan dimakan, dipakai, dan ditempati dengan baik”
Upah yang rendah merupakan suatu kondisi simpton yang tidak berubah di bawah wages-fund, luas seperti itu mungkin, gagal untuk meningkatkan dan dengan demikian gagal untuk mentimulasi suatu kenaikan demand untuk labor.
Tentang hubungan antara upah dan pertumbuhan populasi, smith mengatakan bahwa kemiskinan tidak akan menurunkan pernikahan dan tingkat kelahiran bahkan stimulasi selanjutnya, tapi itu akan berakibat tidak menyenangkan pada tingkat kelahiran bayi dan anak.
Suatu upah tinggi merupakan efek peningkatan kesejahteraan dan menyebabkan peningkatan populasi untuk mengkomplain hal ini, keluhan yang berlebihan pada kebutuhan efek dan penyebab kesejahteraan publik yang terbesar.
Dalam ajaran Smith upah tinggi dihubungkan pada peningkatan/kemajuan produktifitas labor. Pemikiran kurva penawaran backward sloping dari labor adalah tidak secara mutlak ditolak tapi dipertimbangkan dapat diterapkan hanya pada orang minoritas.
Walaupun Smith mengesahkan upah tinggi dia tidak senang harga tinggi tidak seperti Physiocrath, dia menghubungkan harga rendah dari ketentuan dengan kelebihan dan kemakmuran, harga tinggi dengan kelangkaan dan kesusahan.
Jika ketentuan adalah murah dan banyak pekerja mungkin ingin memulai bisnis milik mereka dan pekerja ingin menyewa lebih banyak labor dengan demand labor meningkat dan supply turun, harga labor mungkin naik. Ketika ketentuan adalah mahal dan langka, peristiwa-peristiwa mungkin terjadi bagian lawan.
Variasi harga labor mungkin akan menutup variasi ketentuan harga. Kemudian sejak upah uang ditetapkan keduanya oleh permintaan labor dan harga wage-goods (upah barang), fluktuasi harga wage-goods tidak akan gagal untuk mendesak akibat pada upah uang. Ini akan mempunyai efek mengurangi fluktuasi upah uang yang lebih kaku daripada harga ketentuan.
Seperti yang telah diketahui ketika harga ketentuan tinggi permintaan labor cenderung turun sebagaimana upah jika tendensi upah ini tidak ditandai oleh harga tinggi dari wage-goods. Dan ketika harga makanan rendah efek peningkatan demand untuk labor pada upah ditandai lagi oleh harga rendah wage-goods yang berlaku.
Fluktuasi harga ketentuan kemudian mempunyai dua efek pada upah yang satu menandai yang lain. Mereka mempengaruhi demand labor dan kemudian upah pada satu arah, tapi efek pada upah menurunkan kerugian, seluruh atau dalam bagian oleh efek countervailing dari fluktuasi yang sama yaitu dari harga wage-goods menarik upah pada arah yang berlawanan.
o   Teori Sewa
Dalam teori sewanya, Smith bimbang antara jumlah prinsip eksplanatori pada yang di bawah pembayaran sewa. Ini baginya, “secara alami suatu harga monopoli,” suatu penunjukkan yang dijelaskan oleh observasi bahwa “ini tidak semua proporsion pada apa yang tuan tanah mungkin meletakkan dalam peningkatan tanah atau apa yang dapay dia hasilkan, tapi apa yang dapat petani hasilkan untuk diberikan.”
Ketika smith membicarakan harga komoditas dia memasukan sewa tanah sebagai elemen biaya dan kemudian sebagai determinan harga produk, tapi dalam bagian khusus disediakan untuk sewa dia mempertimbangkan suatu sewa tinggi atau rendah efek dari harga produk yang tinggi atau rendah.
Smith tidak mengubah bagian ini dalam kritik Hume, dia tidak menemukan ketidakkonsistenannya. Ini mungkin bahwa dalam teori harga microekonominya dia mempertimbangkan kegunaan khusus dari bidang tanah sebagai biaya pengadaan dalam istilah oportunitas alternative, sedangkan dalam teori makroekonomi dari disribusi tanah sebagai suatu keseluruhan yang dipandang sebagai perolehan bukan kegunaan alternative.
Sewa diinterpretasikan sebagai suatu perbedaan yang bermacam-macam dengan kedua fertilitas dan lokasi. Untuk lokasi kemajuan tranportasi akan cenderung menyamakan perbedaan lokasi sebaik sewa. Dalam teori perkembangan ekonomi smith, peningkatan pendapat nasional dengn peningktan pemerataan pendapatan penyewaan kelas tuan tanah.
Peningkatan pendapatan nasional akan diingat, diprediksi oleh smith dalam dividion of labor dimana manufaktur lebih rentan daripada agrikultur. Peningkatan spesialisasi dan produktivitas dalam sector manufaktur ekonomi akan lebih rendah harga manufaktur dan peningkatan nilai riil dari sewa.
Peningkatan pemerataan kelas tuan tanah dalam pendapatan nasional kemudian mencerminkan kemajuan perdagangan dari sector agrikultur. Dalam teori Ricardian, factor strategic yang menghasilan suatu hasil yang dihasilkan tidak banyak meningkatkn produktivitas dalam manufaktur sebagai diminishing return untuk tanah yang meningkatkan harga agrikultur dan dengan demikian memajukan perdagangan sector agrikultur dari perekonomian dan peningkatan pemerataan ini dari peningkatan nasional.
2.      Konsep JB. Says
Karyanya yang terkenal adalah theorie des debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi).
3.      Konsep David Ricardo
David Ricardo menyatakan bahwa perekonomian secara umum bergerak ke arah terhenti. Analisisnya berakar dalam versi modifikasi dari teori nilai kerja . Dia mengulurkan keyakinan bahwa tingkat keuntungan bagi masyarakat secara keseluruhan bergantung pada jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung para pekerja yang peternakan "paling tanah tandus yang masih dapat mempertahankan pertanian" istirahat ini model tanah ke dalam kategori berdasarkan kesuburan rata-rata tukar. Tanah yang paling subur secara alami menghasilkan lebih banyak makanan dari tanah kualitas rendah. Akibatnya perintah sewa yang lebih tinggi. Termiskin tanah pertanian digunakan untuk menerima sewa, tidak dengan semua pendapatannya akan menutupi biaya tenaga kerja dan modal. Perbedaan antara output dari tanah paling subur yang masih dapat dibudidayakan dan memiliki kualitas yang lebih tinggi merupakan sumber sewa tanah yang lebih baik. Sebagai penduduk tumbuh, tanah miskin harus dibudidayakan untuk memenuhi meningkatnya permintaan. Biaya sewa tanah yang baik lalu meningkat. Ini, ditambah dengan kenyataan bahwa lahan yang buruk memerlukan input tenaga kerja meningkat untuk mempertahankan hasil output minimal di tingkat laba jatuh. Seperti kenaikan harga sewa, keuntungan jatuh. Pada dasarnya, biaya sewa melahap keuntungan dengan meningkatnya populasi. Sejak keuntungan mengakibatkan pertumbuhan investasi ulang dan dengan demikian biaya sewa meningkat secara tidak langsung mencegah kemajuan ekonomi.
4.      Konsep Thomas Robert Malthus
Pokok tesis konsep Malthus adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Dia punya esai yang orisinal, Malthus menyuguhkan idenya dalam bentuk yang cukup kaku. Dia bilang, penduduk cenderung tumbuh secara "deret ukur" (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya) sedangkan persediaan makanan cenderung bertumbuh secara "deret hitung" (misalnya, dalam deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya). Dalam terbitan belakangan Malthus menekankan lagi tesisnya tetapi tidak sekaku semula dengan hanya berkata bahwa penduduk cenderung bertumbuh secara tak terbatas hingga mencapai batas persediaan makanan. Dari kedua bentuk uraian tesis itu Malthus berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam kemiskinan dan kelaparan. Dalam jangka panjang tak ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu karena kenaikan suplai makanan terbatas sedangkan "pertumbuhan penduduk tak terbatas dan bumi tak mampu memprodusir makanan buat menjaga eksistensi manusia." Perang, wabah penyakit atau lain-lain malapetaka sering mampu mengurangi penduduk. Tetapi, penderitaan macam ini hanya menyuguhkan keredaan sementara sedangkan ancaman kebanyakan penduduk masih tetap mengambang di atas kepala dengan ongkos yang tidak menyenangkan.
Malthus berusul cara lebih baik mencegah kebanyakan penduduk adalah "pengendalian moral." Tampaknya, yang dia maksud dengan istilah itu suatu gabungan dari kawin lambat, menjauhi hubungan seks sebelum nikah, menahan diri secara sukarela frekuensi sanggama. Tetapi, Malthus cukup realistis dan sadar bahwa umumnya orang tidak ambil peduli dengan pengendalian-pengendalian macam begitu. Dia selanjutnya berkesimpulan bahwa cara yang lebih praktis adalah tetap berpegang pada apa adanya: kebanyakan penduduk sesuatu yang tak bisa dihindari lagi dan kemiskinan merupakan nasib yang daripadanya orang tidak mungkin bisa lolos. Sungguh suatu kesimpulan yang pesimistis! Kendati Malthus tak pernah menganjurkan adanya pengendalian penduduk lewat alat kontrasepsi, usul macam itu merupakan konsekuensi yang lumrah dari ide pokoknya. Orang pertama yang secara terbuka menganjurkan penggunaan alat kontrasepsi secara luas untuk mencegah kebanyakan penduduk adalah seorang pembaharu Inggris yang berpengaruh, Francis Place (1771-1854). Place yang membaca esai Malthus dan terpengaruh olehnya menulis buku tahun 1822 yang isinya menganjurkan kontrasepsi. Dia juga membagi-bagi penjelasan tentang pembatasan kelahiran diantara para kelas pekerja. Di Amerika Serikat, Dr. Charles Knowlton menerbitkan buku tentang kontrasepsi tahun 1832. "Lembaga Malthus" pertama dibentuk tahun 1860 dan anjuran keluarga berencana dengan demikian semakin bertambah penganutnya. Karena Malthus tidak menyetujui penggunaan alat kontrasepsi, anjuran pembatasan kenaikan jumlah penduduk menggunakan alat kontrasepsi biasanya disebut "neo-Malthusian." Doktrin Malthus juga berakibat penting terhadap teori ekonomi. Para ahli ekonomi yang terpengaruh berkesimpulan bahwa, dalam keadaan normal kebanyakan penduduk dapat mencegah kenaikan upah melampaui batas yang layak. Ekonom Inggris yang masyhur David Ricardo sahabat akrab Malthus berkata; "Upah yang layak bagi buruh adalah upah yang diperlukan untuk memungkinkan para buruh dapat hidup dan bertahan dari pergulatan, tanpa bertambah atau berkurang." Teori ini lazim disebut "hukum baja upah," disetujui oleh Karl Marx, dan menjadi unsur penting dalam teorinya tentang "nilai lebih." Pandangan Malthus juga mempengaruhi bidang ilmu biologi. Charles Darwin mengatakan bahwa dia sudah baca Essay on the Principle of Population Malthus, dan ini menyuguhkan mata rantai penting dalam teori evolusi melalui seleksi alamiah. Dalam tahun-tahun terakhir hayatnya Malthus peroleh pelbagai penghargaan.
Dia tutup mata tahun 1834 umur enam puluh tujuh dekat kota Bath, Inggris. Dua dari tiga anaknya mati belakangan tetapi tak bercucu. Malthus dikebumikan di Bath Abbey di Inggris. Thomas Malthus bukanlah orang pertama yang minta perhatian adanya kemungkinan suatu pemerintahan kota yang tenang tiba-tiba berantakan karena kebanyakan penduduk. Pikiran macam ini dulu pernah pula diketemukan oleh pelbagai filosof. Malthus sendiri menunjuk Plato dan Aristoteles sudah mendiskusikan perkara ini. Memang, dia mengutip Aristoteles yang menulis antara lain: dalam rata-rata negeri, jika tiap penduduk dibiarkan bebas punya anak semau-maunya, ujung-ujungnya dia akan dilanda kemiskinan." Tetapi, jika gagasan dasar Malthus tidak sepenuhnya orisini, janganlah orang mengecilkan arti pentingnya. Plato dan Aristoteles hanya menyebut ide itu sepintas lalu, dan sentuhan permasalahannya umumnya sudah dilupakan orang. Adalah Malthus yang mengembangkan ide itu dan menulis secara intensif pokok persoalannya. Dan yang lebih penting, Malthus merupakan orang pertama yang menekankan kengerian masalah kebanyakan penduduk dan mengedepankan masalah ini agar menjadi pusat perhatian kaum intelektual dunia.
5.      Konsep John Stuart Mill
Principles of Political Economy pada tahun 1848 berupaya untuk memahami masalah ekonomi sebagai suatu masalah sosial. Masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan terhadap produk dalam negeri dan perpesaing antar produk, maupun masalah distribusi melalui instrument uang dan kredit (mikhael dua,2008).Dalam hal pemikirannya mengenai ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi selalu diliputi dengan tekanan jumlah penduduk dengan sumber yang tetap.Universalime etis merupakan konsep utilitariannya yang lebih mengedepankan kepada kebahagiaan orang lain, dimana disanalah moralitas utilitarian dibangun oleh Mill. Prinsip tersebut memang cukup relevan dalam hal aktifitas ekonomi, disamping Mill menerima pasar bebas Adam Smith, namun usaha untuk memperhatikan kebahagiaan orang lain dalam hal persaingan ekonomi pasar, menjadi agenda Mill. Kondisi pasar bebas yang cenderung bersikap egoisme sentris, berusaha ditekan Mill dengan pemberlakuan nilai moralitas bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus dirasakan oleh setiap pemain pasar, pelaku usaha, produsen, distribusi, hingga tataran konsumen. Pasar bebas memang cenderung melahirkan kondisi menang-kalah, namun diantara dua belah pihak diharapkan harus tetap mampu menjalin hubungan yang kelak melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan konsekuensi atas universalisme etis ala John Stuart Mill.
6.      Konsep Nassau William Senior
Dalam Sebuah Garis Besar Ilmu Ekonomi Politik (1836), dia memperkenalkan pandangan-kemudian diserang oleh kaum Marxis-bahwa tabungan dan akumulasi modal harus dipertimbangkan bagian dari biaya produksi. Dia juga bekerja pada konsep sewa, maju teori pantang keuntungan (yang menggambarkan sebuah hadiah untuk berpantang dari belanja modal seseorang akumulasi), dan memimpin pemberontakan di kalangan para ekonom klasik melawan teori Malthus penduduk. Dalam dua kuliah pada populasi (1829), yang beberapa kritik pertama Thomas Malthus, Senior berpendapat bahwa kombinasi dari meningkatnya standar hidup dan pertumbuhan penduduk yang ditawarkan bukti yang kuat terhadap teori Malthus pesimis. Dia juga memberikan kontribusi untuk teori tentang distribusi logam mulia dan menunjukkan hubungan antara tingkat produktivitas dan harga. Aktif terlibat dalam pengaturan kebijakan ekonomi, Senior menjabat sebagai penasihat Partai Whig dan menulis Hukum Buruh Baru 1834.
7.      Konsep Friedrich Von Herman
karyanya The Isolated State (1826), mengembangkan perlakukan serius yang pertama terhadap ekonomi spasial, yang menghubungkan hal tersebut dengan teori sewa tanah. Von Thünen mengembangkan teori dasar konsep marginal produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus : R = Y(p − c) − YFm, dimana R=sewa tanah; Y=hasil per unit tanah; c=pengeluaran produksi per unit komoditas; p=harga pasar per unit komoditas; F=harga pengangkutan; m=jarak ke pasar.Model Von Thünen dari lahan pertanian diciptakan sebelum industrialisasi, dengan penyederhanaan asumsi:
·         Kota terletak terpusat di dalam keadaan terisolir
·         Keadaan terisolir dikelilingi oleh alam liar.
·         Lahan benar-benar datar dan tidak memiliki sungai atau pegunungan.
·         Kualitas tanah dan iklim yang konsisten.
·         Petani di keadaan terisolir mengangkut barang mereka sendiri ke pasar melalui gerobak melewati tanah langsung ke pusat kota. Tidak ada jalan.
·         Petani bersikap rasional untuk memaksimalkan keuntungan.
8.      Johan Heinrich Von Thunen
Dalam teorinya tentang "Negara Terisolasi", ia mulai keluar dari ide Adam Smith tentang "manusia ekonomi": bahwa petani diharapkan untuk memaksimalkan profit nya ("rente ekonomi") dari lahan pertanian nya. Von Thünen, sebagai seorang tuan tanah, tahu bahwa pengembalian tersebut tergantung pada penggunaan optimal dari permukaan tanah dan biaya transportasi. Dalam berkonsentrasi pada pengaruh kedua variabel terhadap keuntungan, penghapusan faktor lain menghasilkan homogen - dan terisolasi - state: Sebuah pesawat, melingkar sepenuhnya undilating dengan pasar tunggal yang dominan di tengah dan tidak ada interaksi dengan dunia luar. Perekonomian di daerah pedesaan sekitarnya akan harus menyusun ulang dirinya sesuai dengan perilaku ekonomi sedemikian rupa sehingga masing-masing industri membawa keuntungan optimal dalam: Biaya transportasi tergantung pada jarak dari pasar dan jenis produk yang berbeda. Keuntungan dari pertanian per satuan luas (sewa locational) menurun dengan jarak meningkat dari pasar. Harga minimum komoditas dihitung dengan sewa locational, biaya transportasi dan biaya produksi tetap - profit ini kemudian perbedaan antara biaya dan harga pasar tetap. Ideal pola zona pemanfaatan lahan pertanian dalam model von Thünen ini .Sewa locational, istilah yang digunakan oleh von Thünen dalam argumennya, harus dipahami sebagai setara dengan nilai tanah. Ini sesuai dengan jumlah maksimum petani bisa membayar untuk menggunakan tanah, tanpa membuat kerugian. Hal ini dapat didefinisikan sebagai persamaan di bawah ini:
L = Y (P - C) - Y D F adalah ...   
 * L: sewa Locational (di DM / km ^ 2) 
 * Y: Yield (di t / km ^ 2)  
 * P: Harga pasar tanaman (di DM / t)   
 * C: Biaya produksi tanaman (di DM / t)
 * D: Jarak dari pasar (dalam km)
 * F: biaya transportasi (di DM / t / km). Ambil sewa locational suatu produk dengan hasil 1.000 ton / km ^ 2, misalnya, dengan harga tetap dari 100 DM / t di pasar. Produksi dan biaya transportasi yang masing-masing, 50 DM / t dan 1 GB / t / km. Sewa locational adalah 50.000 DM/km2 di pasar, 40.000 DM/km2 10 km dari pasar dan hanya 20.000 DM/km2 30 km dari pasar. Karena sewa locational jatuh dengan jarak meningkat dari pasar, jumlah masing-masing petani bersedia membayar untuk lahan pertanian akan menyusut dan harga tanah akhirnya akan menurun.
Ahli-ahli dalam ekonomi klasik adalah Adam Smith (1776) dan Keynes (1936). Smith memperkenalkan konsep "Invisible Hand" atau tangan ghaib yang mampu mengatur kegiatan-kegiatan dalam suatu perekonomian secara efisien. Maksudnya adalah sistem pasaran,dimana penjual dan pembeli berinteraksi dalam berbagai kegiatan ekonomi utnuk menentukan barang dan jasa yang perlu diproduksi dalam masyarakat.
Terdapat pandangan yang diungkapkan oleh Say, "Supply creates its demand". ungkapan  ini pada dasarnya perpendapat semua barang dan jasa yang akan dijual. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan suku bunga.
Ciri-ciri Ekonomi Klasik:
·          Perekonomian yang didasarkaan pada sistem bebas berusaha (Laissez Faire) artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis. Terjadi tangan bebas atau pasar bebas dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi “full employment” atau kesempatan kerja penuh (tidak ada pengangguran).
·          Pemerintah tidak ikut campur tangan. Peran pemerintah hanya pada masalah penegakan hukum, menjaga keamanan serta pembangunan infrastruktur.
·          Harga barang ditentukan oleh produsen dan konsumen.
·          Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Apabila kelebihan tenaga kerja maka akan menurunkan upah, tetapi apabila kekurangan tenaga kerja maka akan meningkatkan upah.
·           
D.    Kelebihan dan Kekurangan Teori Ekonomi Klasik
1.      Kelebihan :
a)      Metode ilmiah dapat diterapkan pada bermacam-macam kegiatan organisasi, selain organisasi industri.
b)      Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study) mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
c)      Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya latihan dan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.
d)     Metode ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untukmencari alternatif terbaik dalam melaksanakn suatu pekerjaan.
e)       Manajemen klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen yang masih relevan saat ini..
f)       Beberapa konsep inti dari model birokratif masih dapat digunakan di dalam rancangan organisasi modern selama keterbatasan mereka diakui.

2.      Kekurangan :
a)      Peningkatan produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi sering mengakibatkan pemberhentian pekerja atau diubahnya upah. 
b)      Teori ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak pernah melihat ketegangan-ketegangan yang terjadi karena kebutuhan itu tidak terpenuhi.
c)      Manajer juga harus mengakui keterbatasan dari perspektif klasik dan menghindari fokus sempitnya terhadap efisiensi dari perspektif penting lainnya. Kekurangan dari manajemen klasik ialah prespektif tersebut menganggap remeh peran individu dalam organisasi.











BAB II
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Teori Ekonomi Klasik secara umum sudah dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemirikan ekonomi. Pemikiran kaum Klasik telah membawa perubahannya yang besar dalam bidang ekonomi. Salah satu hasil pemikiran kaum Klasik yaitu, telah mempelopori pemikiran sistem perekonomian Liberal. Dalam Mazhab klasik itu menganjurkan sistem Liberalisme dan kekuasaan alamiah, yang mana sistemnya didasarkan pada keseimbangan penawaran, permintaan dan menolak campur tangan pemerintah serta mendukung perdagangan bebas.
Pemikiran Perekonomian Liberal didasarkan pada pemikiran bahwa pasar sendirilah yang lebih tahu kebutuhannya sehingga pemerintah tidak perlu campur tangan di pasar,  peran pemerintah sendiri hanya pada masalah penegakan hukum, menjaga keamanan serta pembangunan infrastruktur. Ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga yang fleksibel baik dari segi upah maupun barang. Postulat lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan investasi dengan sumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium. Aliran ekonomi klasik mengemuka hingga pertengahan abad ke-19 dan kemudian digantikan oleh aliran ekonomin neoklasik (1870).
B.     Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar